Wednesday, January 23

Kisah Cinta Seumur Senja


Konon setelah menciptakan malam, Tuhan menciptakan siang. Tuhan tidak mau bumi terus-terusan gelap, Tuhan mau bumi terang. Kemudian diciptakan-Nya Siang. Tuhan menciptakan kedua-nya demi keseimbangan semesta. Malam dan Siang menjalankan apa yang masing-masing diperintahkan Tuhan.
Malam dengan milyaran bintangnya berusaha menerangi dalam kegelapan dan melebur lelah dalam lelap. Kemudian Siang dengan matahari yang ia miliki, menyalurkan energi dan mencoba menghangatkan sisa-sisa dinginnya malam di setiap senti.
Semesta berjalan sebagaimana mestinya. 
imageSampai pada suatu ketika Tuhan mempertemukan mereka ketika senja. Tidak lama, tapi Indah. Malam dan Siang telah jatuh cinta. Meski ingin, Malam dan Siang tidak mungkin bersama. Mereka hanya dipertemukan. Sebatas itu saja. Bukan untuk dipersatukan.
Meski demikian, Malam tetap membutuhkan Siang dan Siang tetap melengkapi Malam. Malam membutuhkan matahari Siang untuk menghidupkan milyaran bintangnya dan Siang membutuhkan Malam untuk meredakan semua lelahnya.
Siang berlari secepat mungkin dan Malam selalu datang lebih awal. Mereka hanya ingin bertemu ketika senja. Itulah kesempatan mereka untuk merasakan cinta.
Mungkin ini jawaban “Mengapa waktu berlalu dengan cepat?”
Malam dan Siang telah jatuh cinta.

Tuhan, ciptakan senja untuk mereka. Ijinkan mereka menikmati cinta meski hanya seumur senja. :))